Siang itu, saat langit menumpah kan hujan nya. Aku bergegas berjalan menuju halte bus. Jarum jamku menunjukkan tepat pukul 14.00 siang. Aku harus sesegara mungkin, karena kalau tidak,aku akan ketinggalan teman-teman yang lain. Hari ini ada mid semester, dan tidak ada penambahan waktu bagi siapapun tanpa terkeuali. Saat berjalan, aku melihat ada satu keluarga (menurutku), karena mereka terdiri dari dua orang perempuan, dua orang laki paroh baya, dan dua anak. Laki-laki dan perempuan
Sekilas kulihat mereka biasa – biasa saja. Tak ada sedikitpun kejanggalan atau perasaan apapun saat ku lihat mereka
Ketika aku mau menyebarangi jalan, seorang laki-laki dari keluarga itu menghampiri ku. Ternyata dia meminta ku untuk membantu mereka menyebrangi jalan. Setelah ku amati, ternyata dari satu keluarga itu. Hanya satu yang bisa melihat yaitu anak perempuan dan masih kecil. Subhanallah, aku tak menyangka, mereka yang tadinya kukira manusia sempurna, ternyata memiliki kekurangan. Indra penglihatan mereka tidak befungsi.
Saat menaiki bus yang sama. Aku mencoba memperhatikan mereka, seperti tidak ada perbedaan antara aku dan mereka. Dan sepertinya mereka menjalani hidup ini tanpa beban. Mereka tertawa, berbiara , bahkan mereka juga menggunakan telpon genggam untuk berkomunikasi. Aku menoba menjawab segala pertanyaan yang ada difikiranku. Bagaimana mereka mengoperasikannya, bagaimana mereka ketika mau menghubungi orang lain. Apakah mereka harus menghafal semua nomer ? trus, mau kemana mereka? Nanti ketika berhenti, mereka tau tidak tempatnya. Begitu banyak pertanyaan yang ada dibenak ku yang hanya bisa ku simpan sendiri. Pertanyaan demi pertanyaan terus saja menghampiri ku. Luar biasa, aku menganggap mereka adalah orang yang luar biasa. Dengan keterbatasan yang mereka milik. Itu tidak membuat mereka diam dan menjadi orang yang pasif. Serta tidak membuat mereka bersedih.
Sedangkan aku, memiliki panca indra yang sempurna. Tidak berusaha untuk aktif dalam kehidupan ini. Rasanya aku kurang mensyukuri nikmat yang diberikan sang pencipta. Terima kasih, ku ucap pelan saat melewati keluarga itu. Akupun turun dari bus dan berlari mengejar waktu. Jarum Jam menunjukkan pukul 14.35. aku telat 35 menit. semoga, masih ada kesempatan untukku memperbaiki diri. Walau nanti aku harus mengejar waktu yang tersisa untuk mengerjakan mid. Setidaknya, ada pelajaran berharga yang kudapat hari ini.
0 komentar:
Posting Komentar