Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh… Ahlan Wasahlan Wamarhaban Bikum… Selamat Datang Ke Blog Saya… Terima Kasih.

Rabu, 16 November 2011

AGAR BIDADARI CEMBURU PADAMU

KARYA: SALIM A. FILLAH

Buku yang ditulis oleh Salim A. Fillah ini adalah setangkai cindera hati untuk wanita sholehah pendamba surga, pembuat iri bidadari dan para lelaki yang ingin menikahi. Buku ini menyapa dengan bahasan tentang wanita sholehah yang kita rindu kehadirannya untuk menjadi mataa’(penghadir dan perasa kesenangan) sejati, di dunia dan di akhirat. Penulis mengajak kita berbicara menjelaskan pemuliaan islam terhadap wanita dan pembebasannya dari dua kutub kekejian yaitu belenggu kurungan dan umbar pertontonan. Dan tentunya, judulnya yang sangat menarik, membuat kita bertanya-tanya,”Apakah betul bidadari bisa cemburu?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, buku ini mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi sebagai berikut:

Dari Mu’adz ibn Jabal, ia Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiada seorang istri menggodai suaminya, melainkan bidadari calon istrinya di surga berkata:’Jangan ganggu dia, semoga Allah membunuhmu... ia hanya sementara ada di sisimu dan hampir meninggalkanmu untuk kembali kepada kami”. (HR At Tirmidzi).

Dalam buku ini dijelaskan bahwa bidadari cemburu kepada wanita dunia, karena wanita dunia unggul atas mereka. Sebagaimana keunggulan yang digambarkan Rasulullah sebagai kelebihan yang tampak atas sesuatu yang tidak terlihat.

Aku bertanya, “Ya rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia atau bidadari yang bermata jeli?”

Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat.”

Aku bertanya,”Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?”

Beliau menjawab,”Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata,”Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.” (HR Ath Thabrani, dari Ummu Salamah).

Di dalam buku ini juga dijelaskan bahwa untuk mencipta kecemburuan bidadari tak hanya di saat suami sudah ada di sisi. Hal itu dimulai dari awal masa taklif (pembebanan tugas dari Allah kepada hambaNya) sebagai wanita. Maka mempersiapkannya sejak saat ini, berapapun usia kita adalah langkah tepat yang memang seharusnya dilakukan.

Islam menempatkan posisi wanita sejajar dengan pria untuk berdiskusi, saling mengingatkan, saling memberi wasiat tentang kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang. Sebagaimana sebuah syair berikut:

Bukan dari tulang ubun ia dicipta

Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja

Tak juga dari tulang kaki

Karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak

Tetapi dari rusuk kiri

Dekat ke hati untuk dicintai

Dekat ke tangan untuk dilindungi

Itulah syair kesetaraan terindah sebagaimana juga diriwayatkan dalam hadis Ahmad dan Al Baihaqi sebagai berikut:

“sesungguhnya wanita adalah belahan tak terpisah dari lelaki”.

Kesetaraan suci, kesetaraan asli dan kesetaraan terindah itu juga diungkap dalam kitabullah.

“Allah menjanjikan kepada laki-laki dan perempuan yang beriman, akan surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan juga tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn, sedangkan keridhaan Allah itu besar, itulah keuntungan yang agung.” (At Taubah 72)

Bagaikan kuntum yang tak mampu menahan semerbak wanginya, pesona hati dan jiwa bersyukurlah padaNya. Pada keridhaan atas pengaturan yang diberikan Allah dan rasulNya, tersenyumlah. Sebagaimana nasyid yang dilantunkan Hijjaz berikut:

Di sebalik bersih wajahmu

Di sebalik tabir dirimu

Ada rahasia agung tersembunyi dalam diri

Itulah sekeping hati

Yang takut pada Ilahi

Berpegang pada janji mengabdikan diri

MEMBIDADARIKAN DIRI

“sesungguhnya orang-orang bertakwa berada di tempat yang aman. Di dalam taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutera halus dan sutera tebal, duduk berhadap-hadapan. Demikianlah.. dan kami jodohkan mereka kepada bidadari bermata jeli.”

Al Imam At Tabrani meriwayatkan sebuah hadis dari Ummu Salamah bahwa ia berkata,”ya rasulullah jelaskanlah padaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli ..”

Beliau menjawab,”Bidadari yang kulitnya bersih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau bak sayap burung nasar.”

Ummu Salamah berkata lagi,”Jelaskanlah padaku ya Rasulullah tentang firmanNya ; laksana mutiara yang tersimpan baik (Al Waqi’ah 23)..!”

Beliau menjawab,”Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak pernah tersentuh tangan manusia...”

Ummu Salamah bertanya lagi,”ya Rasulullah jelaskanlah padaku tentang firman Allah : di dalam surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik (Ar Rahman 70)..”

Beliau menjawab,”Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita.”

Ummu Salamah bertanya lagi,”jelaskan padaku firman Allah: Seakan akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik.” (Ash Shaffat 49)

Beliau menjawab,”Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada bagian dalam telur dan terlindung dari kulit bagian luarnya, atau yang biasa disebut putih telur.”

Dari percakapan tersebut, bidadari telah membuat kita cemburu bukan...? Tapi tenanglah. Bidadari akan jauh lebih cemburu kepada kita sebagai wanita dunia sebagaimana telah dijelaskan Rasulullah pada halaman sebelumnya, bahwa potensi keunggulan wanita dunia dari para bidadari adalah shalat, puasa, dan ibadahnya kepada Allah SWT. Segala yang bisa dicakup oleh kata ibadah, segala kebaikan yang ditujukan untuk mencari keridhaan Allah. Semata-mata karena Allah dan untuk Allah. Semoga kita termasuk bidadari-bidadari dari wanita dunia... Aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar