Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh… Ahlan Wasahlan Wamarhaban Bikum… Selamat Datang Ke Blog Saya… Terima Kasih.

Sabtu, 05 November 2011

DUCH…..BERFIKIR POSITIF DONK

Jumat siang saat matahari mulai memanasi ubun-ubunku. Perkuliahan baru saja usai. 11.30 siang. Diperseimpangan depan kampus. Aku mencoba bersabar menunggu bus kota yang terbiasa lalu lalang. Sedikit pusing sebenarnya, karena matahari begitu menyegat.

Sepi juga siang ini, fikirku.

Sambil menunggu bus yang melewati jalan ini, aku bersandar di pohon, membuka tas dan mengambil 1 buku. Lumayan, sambil menunggu bus, aku bias menyambung membaca novel yang tadi sempat terputus sebelum jam perkuliahan dimulai. (Hehehe..ketahuan, mahasiswa bukannya membaca buku pelajaran, malah membaca novel)

Baru saja aku membaca paragraph kedua dari buku itu, terlihat angkot warna hijau jurusan panam. Berhenti di depan ku

Hmmm, tumben ada angkot yang lewat sini, inikan bukan jalurnya?

“Mau kemana dex? Panam?”

“Ya bang, sambil ragu-ragu aku menjawab”

“Ya sudah, naik saja. Abang tinggal di panam. Sekarang mau pulang karena mau jum’atan.”

Agak ragu juga sebenarnya, tapi karena bus yang di tunggu tak kunjung datang, akhirnya kunaiki angkot itu. Yang membuat aku semakin ragu adalah angkot itu tidak ada penumpangnya.

Di sepanjang jalan sudirman, aku terdiam sambil melihat kiri kanan. Saat itu yang ada di fikiranku. Nanti sampai kerumah gak ya?

Masuk ke jalan arifin ahmad, masih menjadi penumpang satu-satunya. Padahal aku berharap ada penumpang lain yang menaiki angkot ini. Tepat didepan SPBU di jalan arifin ahmad, seorang bapak memberhentikan angkot. Dan naik, duduk di depan ku

Ya rabbi, aku yang dari tadi berfikir negative terhadap si supir semakin berfikir negative. Yang ada difikiranku saat itu adalah. Nanti sampai kerumah gak ya? Sepanjang jalan Arifin fikiranku terus saja memikirkan sesuatu yang negatif. Terus terang, aku memang orang yang selalu berfikir negative terlebih dahulu jika melakukan sesuatu hal. Lima menit, tidak juga ada perempuan atau siapalah yang memberhentikan angkot ini. Dan duduk di angkot ini. Ingin rasanya meminta si supir memberhentikan angkot, karena sudah merasa tidak nyaman didalam. Padahal tidak ada yang usil atau pun mengganggu ku saat itu. Hanya aku saja yang terlalu berfikiran negative. Ditambah lagi teman-teman sering bercerita kalau jalan Arifin Ahmad rawan. Rawan kecelakaan lah, rawan rampok lah. Dan itu membuat ku semakin takut.

Tapi mengingat bus tidak kunjung terlihat juga dari tadi, ku beranikan saja untuk melanjutkan perjalanan. Dan mencoba berfikiran positif. Pasrah dech..

Tepat dijalan rambutan. Ada ibu-ibu dan dua remaja yang melambaikan tangan. Sambil bersorak di dalam hati, dan mengucapkan syukur. ketakutan-ketakutan ku dari menaiki angkot tadi mulai berkurang,

Jadilah empat penumpang saat itu.

Angkot berjalan laju berbelok kearah kiri. Perempatan pasar pagi, bapak yang duduk didepan ku turun, sambil menyodorkan uang dan mengucapkan terima kasih kepada supir.

Lampu hijau menyala, angkot yang kutumpangi pun mulai merangkak dan berjalan memasuki jalan Soebrantas. Di depan riau pos,penumpang yang masih tersisa, turun.

Tinggal lah aku sendiri lagi sebagai penumpang, bersama supir. Sambil tersenyum si supir menoleh kebelakang dan bertanya

“Turun dimana dex”

“Taman karya,” jawabku singkat

“Ooo.. iya.”

Tak lama angkot mulai berjalan pelan, sisupir memanggil supir angkot di depan angkot kami. Tepat didepan gerbang pesantren darel hikmah.

Sambil menoleh kebelakang.

“dex. Pindah ke angkot depan ya, rumah saya di gang depan ini, jadi tidak lewat taman karya”

“oo.. iya ini ongkosnya bang,”aku turun danl menyodorkan uang dua ribuan

“oo, tidak dex, gak apa-apa. Bayar didepan saja”

“makasi ya bang.”

“Yup”

Aku berpindah ke angkot depan

Saat berada di angkot yang baru kunaiki ini, aku memarahi diriku sendiri. Menyesali fikiran negative ku dari tadi kepada si supir. Orang yang sudah memberikan ku tumpangan secara gratis, coba kalau tidak ditawarkan. Pasti sekarang aku masih didepan kampus.

Ya Allah, bagaimana caranya meminta maaf, sepanjang perjalanan aku hanya berfikiran negative terhadap si supir. Semoga dengan kebaikannya hari ini, engkau memberikan kemudahan dan limpahan rezeki kepadanya. Amin

Tuch kan, berfikiran positif donk….! Umpatku dalam hati.

0 komentar:

Posting Komentar