Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh… Ahlan Wasahlan Wamarhaban Bikum… Selamat Datang Ke Blog Saya… Terima Kasih.

Tampilkan postingan dengan label Diary. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diary. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Desember 2011

La Tay asu

La tay asu

Mungkin kata itu yang tepat untukku

Membuka luas-luas ruang kekecewaan

Bukankah itu konsekuensi di jalan ini?

Dan bukan kah itu sudah ku persiapkan dari awal

Saudariku

Begitu banyak sebenarnya yang ingin ku bagi denganmu

Setiap hari, bahkan setiap jam. Ada cerita baru untukmu

Cerita….., yang jika aku kisahkan. Itu sama dengan membuka aibku sendiri

Cerita tentang dosa yang tak luput dari setiap langkah kehidupan ini

Saudariku

Saat ku mendengar kisahmu. Perjuangan mu untuk tetap istiqamah di jalan ini.

Hmmm, sangat jauh sikap ku dibandingkan sikapmu.

Engkau begitu malu untuk melakukan dosa. Bahkan sangat takut akan dosa.

Tapi aku, disini…..

Dengan sadar atau tanpa sadar…dosa itu tak pernah ketinggalan.

Saudariku.

Hari ini, bahkan mungkin dari awal ku tapaki jalan ini.

Hati ini sudah kosong, terkadang hati ini rapuh diterpa angin. Akar-akar yang kemarin kuat.

Kini mulai goyah.

Semoga saja, akar yang rapuh itu tidak terangkat dari bumi ini.

Semoga saja futur itu bisa ku atasi

Semoga, saudariku.

Minggu, 20 November 2011

Kalau cinta, katakan!

Rintik hujan semakin deras ku dengar. Sepintas ku lihat tetangga yang lalu lalang sambil mempercepat langkah kaki, agar hujan tak lebih banyak membasahi .

Di depan, kulihat sepasang remaja berpakaian sma saling becanda. Maaf, bukannya menguping pembicaraan mereka. Hanya saja. Tanpa sengaja, Aku merasa apa yang mereka bicarakan tentang kehidupan masa depan yang menurutku masih terlalu jauh. rasa yang begitu cepat. Dan belum pada waktunya itu. Membuat mata dan telingaku ku sedikit kikuk melihat pemandangan yang ada didepan.

Tiba-tiba, hp ku berdering. Nada sms. Ku lihat pengirimnya. Seorang sahabat dekatku, Vina.

Jika aku dapat menarik ”PELANGI”

Maka aku akan membentuk ”namamu”

Lalu akan aku kembalikan lagi ke ”LANGIT”

Agar semua orang tahu berapa bahagianya aku ”MENGENALMu

Uhibbukifillah ya ukhti (aku mencintaimu karena allah wahai saudariku)

Hmm, sms sahabatku ini membuatku tersenyum

Cinta

Ungkapan cinta seringkali kita dengar lewat siapa saja. Baik muda, remaja, dewasa maupun orang tua sekalipun. Awalnya aku merasa cinta tidak perlu di ungkapkan dengan kata-kata, jujur saja, di lingkungan keluarga ku, tidak pernah rasa cinta itu di ungkapkan dengan kata-kata. Tapi rasa cinta itu lebih kepada pembuktian. Bisa berbentuk hadiah ataupun dalam bentuk mencukupi semua kebutuhan yang aku perlukan. Di rumah , aku tidak pernah sekalipun mendengarkan kata-kata sayang, atau “aku mencintaimu”. Makanya, ketika awal perkuliahan ada teman ku yang mengatakan ‘aku mencintaimu’. Ada yang aneh menurutku. Kenapa dia mengungkapkan cinta ke aku ya? Fikirku.

Karena saat itu, yang ku tau, kata-kata itu biasanya hanya ditujukan dari seorang perempuan ke pasangannya. Begitu juga sebaliknya (hmm, begitu sempit fikiranku saat itu) tapi setelah itu, aku tau, bahwa rasa cinta itu tidak hanya bahkan tidak cukup lewat pembuktian saja. Melainkan lebih indah jika juga di sampaikan lewat kata-kata. Karena dengan mengungkapkannya, kita tau bahwa ada orang yang begitu mencintai dan menyayangi kita.

Yach setelah di kirimi sms-smsan seperti itu, dengan memberanikan diri, walaupun masih terasa agak aneh, aku mulai membiasakan diri setiap mengirimi sms ke teman atau ke saudara. Aku sering dengan menutup nya dengan kata ‘ana uhibbukifillah’, atau ‘I love u coz Allah’.

Buat teman-teman, yang mau mengungkapkan rasa cinta nya keorang tua, Silahkan…..! karena yakinlah ada rasa haru pada orang tua, ketika kita mengatakan cinta kepada mereka

Upss, tapi tunggu dulu, bukan berarti kita bebas mengungkapkannya kepada siapapun, apalagi kepada lawan jenis yang bukan mahram kita. Karena itu bisa menimbulkan fitnah. Biarlah cinta seperti itu datang nya nanti,ketika saat nya sudah tiba. Karena cinta itu akan terasa indah jika sudah pada waktunya.

So, kalo cinta, katakan!!!

Selasa, 11 Oktober 2011

My Diary

Hari ini adalah hari terakhir ku dirumah ini. Rumah yang sudah menampung ku slama ku menimba ilmu disini. Banyak kisah yang sudah ku lalui selama disini. Hari ini, aku harus sudah mengosongkan seluruh isi rumah ini seperti sedia kala. Sejak pagi, aku mulai membenahi. Mengisi kotak – kotak kosong dengan buku-buku yang masih mungkin bisa kubawa pulang. Saat membereskan kertas-kertas yang berserakan. Ada beberapa kartu yang sudah terlihat usang tertutupi oleh debu. Kubuka satu persatu. Ternyata dari sahabat- sahabat ku. Ku baca satu diantaranya.


Dear Ifa

Mungkin selama ini iput banyak sekali berbuat salah, mungkin selama ini ada kata, perbuatan yang sudah membuat ifa marah….iput mohon maaf ya.

Wassalam

Putri


Ku masukkan semua kartu – kartu itu kedalam kotak. Yakh..paling tidak ini akan mengingatkanku pada mereka. Aku terus membereskan kamar. Sampai akhirnya ku temui satu agenda kecil bewarna biru.

‘itu kan diary ku….’

Ku buka lembaran demi lembaran kertas mungil itu. Ada begitu banyak kisah yang ku simpan lewat tulisan ini.


Hmmm, ada kisah pertemanan kami selama di perkuliahan, delapan orang teman. Semua memiliki karakter yang masing- masing berbeda. Ada mimil yang cerewet tapi cerdas, ada rita yang sedikit pemarah tapi pintar, ada silvia yang bijak, ada waddah yang sabar walau sering kami jaili, ada risna yang imut dan lucu, ada tya yang slalu membuat kami terhibur, dan ada diva yang arif.

Mereka semua adalah teman – temanku. Mereka juga yang slalu membantu ku dan mengisi hari- hariku selama aku disini.

Ku buku lembaran diary ku yang ketiga. Ternyata ada kisah lain disaat uk bergaung di suatu kelembagaan. Di kelembagaan ini, aku diajarkan menjadi orang yang bertanggung jawab, sabar, istiaqamah dan banyak lagi pelajaran yang bias ku jadikan pegangan untuk hidup ku kelak.

Awalnya ada rasa terpaksa disaat aku diamanahkan disatu bidang di organisasi tersebut. Ada sedikit rasa tertekan karena aku harus menjadi sosok yang baik. Amanah itu aku jalani dengan setengah hati. Tak ayal, banyak tugas yang terbengkalai. Ditahun kedua, aku diamanahkan dibidang lain, masih diorganisasi yang sama. Tapiada perbedaan yang signifikan yang aku rasakan. Aku seperti menikmati amanah ini. Seakan akan ada rasa rindu saat aku berpisah walaupun kami baru saja usai melakukan kegiatan atau sekadar rapat kecil.


Lembar berikutnya….

Hmmm, ternyata kisah ku saat rihlah (jalan-jalan) besama teman-teman kelembagaan. Rasanya tak bias ku ungkapkan dengan kata-kata. Ada rasa senang saat bersama mereka bisa melihat pesona alam yang begitu indah. Ada rasa haru saat ingat pejuangan mendaki menuju sumber air terjun yang lumayan jauh, begitu menguras tenaga. Walau aku sedang sakit. Kebersamaan dan motivasi mereka akhirnya menyemangati ku hingga akhirnya kami sampai ke tempat tujuan. Ada rasa sedih, mungkin itu perjalanan terakhir kami bersama – sama.


Lembaran brikutnya ku buka satu persatu. Tak terasa hari mulai siang. Diary ini akan ku simpan terus sampai nanti, bisikku. Aku harus segera membenahi rumah ini secepat mungkin.

Yakh… selesai juga akhirnya. Sore ini juga aku akan berangkat meninggalkan rumah ini. Aku akan pulang bersama kenangan indah dan pelajaran berharga yang selama ini aku dapatkan.

Selamat tinggal…….


Pekanbaru, 27 september 2010