Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh… Ahlan Wasahlan Wamarhaban Bikum… Selamat Datang Ke Blog Saya… Terima Kasih.

Kamis, 30 Desember 2010

Model Pembelajaran Inkuiri

Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.
Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Ia menambahkan bahwa pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.
Selanjutnya Sanjaya (2008;196) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Artinya dalam pendekatan inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktvitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa, sehingga kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Sanjaya (2008:202) menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

A. Orientasi
Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah:
• Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa
• Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan
• Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.

B. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Teka-teki dalam rumusan masalah tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.

C. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.

D. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.

E. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

F. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
Alasan rasional penggunaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai matematika dan akan lebih tertarik terhadap matematika jika mereka dilibatkan secara aktif dalam “melakukan” penyelidikan. Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung pembelajaran dengan pendekatan inkuiri. Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep matematika dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa. Sehingga diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berpikir ilmiah tersebut.
Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri yang mensyaratkan keterlibatan aktif siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap anak terhadap pelajaran matematika, khususnya kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa. Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
Dalam mengembangkan sikap inkuiri di kelas, guru mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan dan teman yang kritis. Guru harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman kelompok melalui tiga tahap: (1) Tahap problem solving atau tugas; (2) Tahap pengelolaan kelompok; (3) Tahap pemahaman secara individual, dan pada saat yang sama guru sebagai instruktur harus dapat memberikan kemudahan bagi kerja kelompok, melakukan intervensi dalam kelompok dan mengelola kegiatan pengajaran.
Pendekatan inkuiri terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Ketiga jenis pendekatan inkuiri tersebut adalah:

1. Inkuiri Terbimbing (guided inquiry approach)
Pendekatan inkuiri terbimbing yaitu pendekatan inkuiri dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Pendekatan inkuiri terbimbing ini digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Dengan pendekatan ini siswa belajar lebih beorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran. Pada pendekatan ini siswa akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri.
Pada dasarnya siswa selama proses belajar berlangsung akan memperoleh pedoman sesuai dengan yang diperlukan. Pada tahap awal, guru banyak memberikan bimbingan, kemudian pada tahap-tahap berikutnya, bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan proses inkuiri secara mandiri. Bimbingan yang diberikan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan dan diskusi multi arah yang dapat menggiring siswa agar dapat memahami konsep pelajaran matematika. Di samping itu, bimbingan dapat pula diberikan melalui lembar kerja siswa yang terstruktur. Selama berlangsungnya proses belajar guru harus memantau kelompok diskusi siswa, sehingga guru dapat mengetahui dan memberikan petunjuk-petunjuk dan scafolding yang diperlukan oleh siswa.

2. Inkuiri Bebas (free inquiry approach).
Pada umumnya pendekatan ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Karena dalam pendekatan inkuiri bebas ini menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan.
Selama proses ini, bimbingan dari guru sangat sedikit diberikan atau bahkan tidak diberikan sama sekali. Salah satu keuntungan belajar dengan metode ini adalah adanya kemungkinan siswa dalam memecahkan masalah open ended dan mempunyai alternatif pemecahan masalah lebih dari satu cara, karena tergantung bagaimana cara mereka mengkonstruksi jawabannya sendiri. Selain itu, ada kemungkinan siswa menemukan cara dan solusi yang baru atau belum pernah ditemukan oleh orang lain dari masalah yang diselidiki.
Sedangkan belajar dengan metode ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain: 1) waktu yang diperlukan untuk menemukan sesuatu relatif lama sehingga melebihi waktu yang sudah ditetapkan dalam kurikulum, 2) karena diberi kebebasan untuk menentukan sendiri permasalahan yang diselidiki, ada kemungkinan topik yang diplih oleh siswa di luar konteks yang ada dalam kurikulum, 3) ada kemungkinan setiap kelompok atau individual mempunyai topik berbeda, sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil yang diperoleh siswa, 4) karena topik yang diselidiki antara kelompok atau individual berbeda, ada kemungkinan kelompok atau individual lainnya kurang memahami topik yang diselidiki oleh kelompok atau individual tertentu, sehingga diskusi tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.

3. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasikan ( modified free inquiry approach)
Pendekatan ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua pendekatan inkuiri sebelumnya, yaitu: pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan inkuiri bebas. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam pendekatan ini siswa tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa yang belajar dengan pendekatan ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari Inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur.
Dalam pendekatan inkuiri jenis ini guru membatasi memberi bimbingan, agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan harapan agar siswa dapat menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila ada siswa yang tidak dapat menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak langsung dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa dalam kelompok lain.
Berdasarkan pengertian dan uraian dari ketiga jenis pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, penulis memilih Pendekatan Inkuiri Terbimbing yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan ini penulis lakukan dengan pertimbangan bahwa penelitian yang akan dilakukan terhadap siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP), dimana tingkat perkembangan kognitif siswa masih pada tahap peralihan dari operasi konkrit ke operasi formal, dan siswa masih belum berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri serta karena siswa masih dalam taraf belajar proses ilmiah, sehingga penulis beranggapan pendekatan inkuiri terbimbing lebih cocok untuk diterapkan.
Selain itu, penulis berpendapat bahwa pendekatan inkuiri bebas kurang sesuai diterapkan dalam pembelajaran matematika, karena dalam proses pembelajaran matematika topik yang diajarkan sudah ditetapkan dalam silabus kurikulum matematika, sehingga siswa tidak perlu mencari atau menetapkan sendiri permasalahan yang akan dipelajari.

Kamis, 23 Desember 2010

Peringatan Buat Putri2ku......

Putri2ku.....
Sesungguhnya kejadianmu terlalu unik, tercipta dari tulang rusuk Adam yang bengkok lalu menghiasai taman-taman indah lantas menjadi perhatian sang kumbang. Kau umpama sekuntum bunga , harum aromamu bisa menarik perhatian sang kumbang untuk mendekatimu; namun...... tidak semua bunga senang untuk didekati oleh sang kumbang lantaran duri yang memagari dirinya umpamanya mawar , dari kejauhan sudah tercium akan keharumannya serta kilauan warnanya yang memancar indah mengundang kekaguman terhadap sang kumbang ....... tapi awas duri yang melingkari bisa membuatkan sang kumbang berfikir beberapa kali untuk mendekatinya......

Putri2ku.....
Aku suka sekiranya kau seperti mawar aspirasi setiap hari. Bentengilah dirimu dengan perasaan malu yang di dasari rasa keimanan dan keindahan taqwa kepada Allah... Hiasilah wajah mu dengan titisan wudhu..... ing! atlah bahwa ciri-ciri seorang wanita solehah ialah ia tidak melihat kepada lelaki dan lelaki tidak melihat kepadanya. Sesuatu yang tertutup itu lebih berharga jika dibandingkan dengan sesuatu yang terpajang ...... umpama sebutir permata yang di pajang buat perhatian umum, dengan permata yang diletakkan dalam satu brangkas yang tertutup .....sudah pastinya keinginan untuk melihat permata yang tersembunyi itu melebihi daripada yang terpajang, wanita solehah yang taat dan patuh pada Al Khaliq dalam melayari liku-liku kehidupannya adalah harapan setiap insan yang bernama Adam......
Namun ............. ia memerlukan pengorbanan dan perjuangan yang tinggi kerana ia bercokol dengan nafsu serakah yang bersarang dalam dirimu lebih-lebih lagi title gadis yang kau miliki sudah pastinya darah mudamu mencoba rasa keimanan yang ada ... siapa yang inginkan kebaikan maka Allah akan memudahkan baginya jalan-jalan kearah itu, yang penting putri2ku e! ngkau mesti punyai niat, usaha dan istiqomah..........


Putri2ku.....
Akuilah hakikat dirimu menjadi fitnah kepada kebanyakan lelaki...Seandainya pakaian malumu kau tanggalkan dari tubuhmu maka sudah tidak ada lagi perisai yang dapat membentengimu...

Sesungguhnya Nabi mengatakan tentang bahaya dirimu, " Tidak ada suatu fitnah yang lebih besar yang lebih merajalela selepas wafatku terhadap kaum lelaki selain fitnah yang berpacu daripada wanita"………….

Oleh karena itu Putri2ku setiap langkah dan tindakanmu hendaklah berpatokan kepada Al Quran dan As Sunnah, jangan biarkan orang lain mengeksploitasikan dirimu untuk kepentingan tertentu..... Sesungguhnya Allah telah mengangkat martabatmu sebaris dengan kaum Adam. Kau harapan ummat dalam melahirkan para mujahid dan mujahidah yang bisa menggoncangkan dunia dengan sentuhan lembut tangan mu.....


Putri2ku...
Dalam hidupmu pastinya ingin disayangi dan menyayangi, itula! h fitrah wanita jadi setiap insani namun ramai di antara kamu yang tewas kerana cinta... Bercinta itu tidak salah tapi memuja cinta itu yang salah, kerana cinta manusia sanggup menjual agama dan kerana cinta marah tergadai. Gejala murtad serta keruntuhan moral muda mudi sebahagian besar kerana sebuah cinta...

Benarlah kata-kata "Sesungguhnya cinta itu buta" cinta itu mampu membutakan mata dan hatimu dalam membedakan perkara yang hak dan yang batil apabila kau meletakkan cinta itu atas dasar nafsu dan tidak kerana Allah SWT... Sebelum kau mendekati cinta , Cintailah dirimu terlebih dahulu , mengkaji hakikat kejadianmu yang begitu simbolik , yang berasal daripada setitis air yang tak berharga lalu mengalami proses pembentukan yang direncanakan oleh Allah.. Semoga di sana mampu melahirkan rasa keagungan dan kehebatan terhadapNya dan timbul rasa cinta dan kasih pada penciptamu............


Putri2ku...
Mencintai Allah dan rasul melebihi cinta terhadap makhluk adalah cinta yang! hakiki dan abadi kerana hati yang pecah dan retak apabila diberikan kepada makhluk pastinya akan bertambah retak dan terberai tapi apabila hatimu diserahkan kepada Allah sudah pasti ia akan bertaut kembali.. Dalam seusia mu sibukkan lah dirimu dengan ilmu yang mampu mempertajamkan akal dan mampu membina syakhriah muslimahmu..... Sesungguhnya ilmu itu cahaya dan ilmu tidak mampu bertapak dalam hati orang yang melakukan maksiat.

Buat akhirnya terimalah kata-kata seorang ahli sufi iaitu Rabiatul Adawiah sebagai renungan bersama :
"Cintakan manusia itu tidak mewujudkan kebahagian yang abadi untuk seseorang insan , kerana ia tidak kekal , cintakan manusia seringkali membuatkan seorang itu gagal , kecewa , menderita dan tersiksa, oleh itu tidak ada suatu cinta pun yang dapat membuahkan kebahagiaan dan kenikmatan yang kekal abadi kecuali cinta kepada pencipta manusia itu sendiri

Selasa, 21 Desember 2010

Bersyukurlah, Maka Kau Akan Bahagia

Siang itu, saat langit menumpah kan hujan nya. Aku bergegas berjalan menuju halte bus. Jarum jamku menunjukkan tepat pukul 14.00 siang. Aku harus sesegara mungkin, karena kalau tidak,aku akan ketinggalan teman-teman yang lain. Hari ini ada mid semester, dan tidak ada penambahan waktu bagi siapapun tanpa terkeuali. Saat berjalan, aku melihat ada satu keluarga (menurutku), karena mereka terdiri dari dua orang perempuan, dua orang laki paroh baya, dan dua anak. Laki-laki dan perempuan
Sekilas kulihat mereka biasa – biasa saja. Tak ada sedikitpun kejanggalan atau perasaan apapun saat ku lihat mereka
Ketika aku mau menyebarangi jalan, seorang laki-laki dari keluarga itu menghampiri ku. Ternyata dia meminta ku untuk membantu mereka menyebrangi jalan. Setelah ku amati, ternyata dari satu keluarga itu. Hanya satu yang bisa melihat yaitu anak perempuan dan masih kecil. Subhanallah, aku tak menyangka, mereka yang tadinya kukira manusia sempurna, ternyata memiliki kekurangan. Indra penglihatan mereka tidak befungsi.
Saat menaiki bus yang sama. Aku mencoba memperhatikan mereka, seperti tidak ada perbedaan antara aku dan mereka. Dan sepertinya mereka menjalani hidup ini tanpa beban. Mereka tertawa, berbiara , bahkan mereka juga menggunakan telpon genggam untuk berkomunikasi. Aku menoba menjawab segala pertanyaan yang ada difikiranku. Bagaimana mereka mengoperasikannya, bagaimana mereka ketika mau menghubungi orang lain. Apakah mereka harus menghafal semua nomer ? trus, mau kemana mereka? Nanti ketika berhenti, mereka tau tidak tempatnya. Begitu banyak pertanyaan yang ada dibenak ku yang hanya bisa ku simpan sendiri. Pertanyaan demi pertanyaan terus saja menghampiri ku. Luar biasa, aku menganggap mereka adalah orang yang luar biasa. Dengan keterbatasan yang mereka milik. Itu tidak membuat mereka diam dan menjadi orang yang pasif. Serta tidak membuat mereka bersedih.
Sedangkan aku, memiliki panca indra yang sempurna. Tidak berusaha untuk aktif dalam kehidupan ini. Rasanya aku kurang mensyukuri nikmat yang diberikan sang pencipta. Terima kasih, ku ucap pelan saat melewati keluarga itu. Akupun turun dari bus dan berlari mengejar waktu. Jarum Jam menunjukkan pukul 14.35. aku telat 35 menit. semoga, masih ada kesempatan untukku memperbaiki diri. Walau nanti aku harus mengejar waktu yang tersisa untuk mengerjakan mid. Setidaknya, ada pelajaran berharga yang kudapat hari ini.

AFIFAH

Hari mulai beranjak sore. Ifa spontan bergerak dari depan computer di salah satu warung internet dekat rumahnya. Sebenarnya ia belum ingin pulangl tapi mengingat ibu yang sudah siap menunggu di pintu rumahnya. Ia akan dimarahi habis- habisan oleh ibunya karena ia tau, ibu akan sangat marah jika ia terlambat.

‘Ifa….!!’ Angel salah satu temannya nongkrong di warnet memanggil.

‘ya Angel, ada apa? Sory, aku harus pulang. Nanti dimarahi ibu’. Teriak Ifa.

‘mang nya kamu takut ya sama ibumu? Bilang aja kita belajar kelompok atau apa….gitu biar ibumu percaya.’

‘oo, gitu ya, aku kok gak pernah kepikiran sampai kesana ya…ya dech. Tapi besok aja. Sebenarnya aku bukan takut sama ibuku, tapi males aja dengar ibu marah – marah.

Paling yang dibilang. Ifa, jangan pulang maam-malam, kamu kan anak perempuan. Dan bla…bla…bla…… yang masih sangat panjang.’

‘ok dech….hati-hati ya Afifah’ Angel tersenyum sambil melambaikan tangannya

Sambil melengos, Ifa berlari menuju pintu. Kenapa ya?? Setiap kali dipanggil Afifah rasanya pengen marah gitu.

‘coba donk nama ku Angel atau Monica, kan keren. Ini malah Afifah, Jadul banget.’ Ifa berjalan sambil menggertu tak jelas.

Sejak kecil, Ifa memang slalu bertanya pada Ayah dan Ibu. Kenapa namanya gak keren. Atau kenapa namanya gak seperti nama - nama artis gitu. Dan ayah hanya tersenyum setiap kali Ifa menanyakan itu. Ayah pernah bilang, kalau nama itu adalah do’a. ayah dan ibu mu memberi mu nama itu agar kamu menjadi anak yang soleha.

Akhirnya, setelah mendengar jawaban yang panjang dan lebar dari ayah, Ifa hanya manyun, karena masih tidak terima dengan alasan ayah.

‘Ifa kan maunya dikasi nama Angel karamoy atau Arumi Bachin, biar kerenan dikit’

Ifa memang sedikit manja, dia slalu bertingkah seperti anak es em pe, padahal sekarang ia sudah kelas XI es em a. setiap kali ada masalah atau ada sesuatu yang difikirkan. Lebih sering diceritakannya pada ayah. Karena menurutnya ayahlah yang lebih mengerti dia daripada ibu. Dimatanya, ibu adalah seorang yang ribet, cerewet. Slalu mengatur hidupnya. Dan itu bertolak belakang dengan sifatnya yang tak mau diatur.

Seperti sore ini, Ifa dengan sengaja tidak pulang langsung kerumah. Sepulang sekolah, ia langsung nongkrong diwarnet biasa. Sambil mengotak atik mouse dan keyboard, Ifa meng-update status terbaru. Begitulah Ifa, sehari-hari sepulang sekolah nongkrong diwarnet. Bukannya untuk mencari tugas atau browsing sekedar menambah ilmu. Tapi malah facebookan.

Padahal Ifa tau, ayanhnya hanya seorang pedagang kecil. Menjual buah-buahan musiman. Sedangkan ibunya haya seorang ibu rumah tangga. Tapi Ifa malah menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak bermanfaat.

Pukul 18.45, seusai shalat maghrib. Ibu berdiri di depan kamar dengan wajah cemas. Karena tidak biasanya Ifa pulang jam segini. Bisanya ia akan pulang terlebih dahulu atau sekedar makan dan ganti baju, lalu pergi. Tapi hari ini dari pagi Ifa belum pulang juga.

Tiba-tiba pintu dibuka pelan, sambil melirik kiri kanan, Ifa masih was-was. Takut kalau ibunya melihat dia baru pulang.

‘Ifa…..!!’ panggil ibu

‘yakh, ketahuan’. Sungut Ifa.

‘Ifa, kamu darimana? Tau gak jam berpa sekarang? Kamu kalau kemana-mana bilang donk. Jangan bikin ibu dan ayahmu cemas.

“Ifa... tadi ada tugas kelompok.”

“iya, tapi setidaknya kamu hubungi ibu atau pulang sebentar kerumah.”

“ibu kenapa sich....? Ifa kan udah besar, masa kemana-mana harus izin dulu. Emang Ifa anak TK?”

“astaghfirullah nak, ibu bukannya menganggap kamu anak kecil, tapi ibu takut kamu kenapa-napa”

“terserah ibu ajalah”

Ifa pergi tanpa permisi masuk kekamarnya. Didepan pintu, ibu hanya termenung melihat sifat anaknya yang sudah berani membentaknya.

Esoknya, pagi-pagi sekali ibu sudah siap dengan aktivitasnya didapur. Setelah subuh, ibu memasak sarapan pagi seadanya. Setelah dihidangkan diatas meja, telur dadar, nasi goreng dan teh panas ditutup. Ibu bergegas kearah belakang mencuci piring – piring kotor dan peralatan untuk memasak tadi. Setelah piring bersih dan tersusun rapi, ibu mencuci pakaian ifa dan ayah disumur. Lalu ibu membersihkan rumah dan pekarangan rumah. Sedangkan Ifa, belum juga bangun. Tadi dibangunkan ibu untuk shalat subuh, setelah itu tidur lagi. Begitulah keseharian ibu dirumah. Pekerjaan ibu kelihatannya gampang, sekedar membersihkan rumah dan mengerjakan apa-apa yang ada dirumah. Tapi cukup menguras tenaga. Terkadang ibu juga kelihatan lelah sekali karena harus mengerjakan semuanya sendiri. Belum lagi saat teman – teman Ifa datang sekadar untuk bermain. Ifa sebisa mungkin meminta ibunya menyiapkan kue dan minuman dingin. Padahal, seharian ibu sudah lelah, dan Ifa tak pernah memikirkan itu.

Dipenghujung musim sekolah, hampir mendekati ujian akhir. Ifa mulai rajin belajar. Ia tidak mau mendapat gelar SA alias siswa abadi di akhir nama nya. Walaupun manja dan sedikit nakal, Ifa sebenarnya termasuk anak yang pintar. Saat itu, ibulah yang paling seriing mengingat kan Ifa untuk giat belajar. Walau agak jengah mendengar nasehar ibu yang dianggap cerewet, tapi ifa manut juga.

Hampir setiap malam ibu menemani Ifa belajar. Karena ayah tak bisa menemani nya belajar. Ayah sering pulang larut malam karena harus menjajakan buah-buahan musiman. Dan pulang dari jualan, ayah biasanya langsung tidur.

Malam itu, Ifa tak sengaja mendengar ibunya sedang berdo’a. sambil mengusap air mata, ibu berdo’a agar senantiasa diberi kesehatan. Ibu juga berdoa agar Ifa jadi anak yang soleha serta dimudahkan dalam ujian nantinya.

Ifa berlalu tanpa berfikir sedikitpun tentang apa yang dilakukan ibunya. Yang ada difikirannya, mungkin memang begitulah seharusnya seorang ibu.

Tak terasa, ujian sudah dilewati. Dan hari ini penentuan kelulusan. Ifa lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Dia langsung pulang untuk menyampaikan kabar gembira ini kepada ayah dan ibu. Setiba dirumah, ifa langsung menyampaikan kabar kelulusannya, dan Ifa juga mengatakan kalau ia mau melanjutkan ke perguruan tinggi negeri di luar kota.

Ibu dan ayah sangat senang. Tapi ada gurat kegelisahan dan rasa cemas yang sempat terlihat dimata ibu. Karena harus melepas anak semata wayangnya.

Beberapa bulan kemudian, Ifa diterima di perguruan tinggi negeri yang diinginkannya, walau sempat ada rasa kesal pada ibu. Harus mendengar nasehat yang panjang lebar.

Dua semester sudah dilewati. Pada saat libur panjang akhir semester ia pulang. Mungkin karena terlaluu banyak aktivitas, Ifa jatuh sakit. Setiba dirumah, Ifa langsung disambut ibu dengan senyuman dan pelukan hangat. Saat di rumah, ibu sangat telaten menjaga Ifa. Tak dibiarkannya Ifa bekerja, akhirnya Ifa hanya istirahat.

Saat dirumah, Ifa melihat ada kegiatan lain yang dilakukan ibunya . yaitu membuat kue untuk dititipkan diwarung-warung dekat rumah. Rupanya ibu melakukan itu semua agar kuliah Ifa tetap lancar.

Ada rasa penyesalan dihati, saat ingat sifatnya dulu kepada ibu yang membantah dan tak pernah membantu pekerjaan ibu.

Malam itu adalah malam terakhirnya dirumah. Karena esok ia harus berangkat lagi melanjutkan perkuliahan, lusa sudah masuk. Sengaja, saat ayah belum pulang, Ifa diam-diam masuk kekamar ibunya. Ifa menatap wajah ibu yang sudah larut dalam mimpi-mimpi. Ifa melihat wajah itu begitu sayup. Gurat-gurat kelelahan tampak jelas diwajah ibu. Mata ibu begitu cekung. Seolah sudah lelah menatap dunia. Sebagian rambutnya sudah memutih di tumbuhi uban, sedangkan kulitnya sudah tipis termakan usia.

Ibu kelihatan sangat lelah . lelah dengan kehidupan dunia. Lelah dengan tingkah laku anaknya. Walau itu hanya bisa dilihat saat ia tidur. Ifa mencoba mengamati wajah ibunya sekali lagi. Betapa bodohnya ia, saat ingat masa kecilnya yang malu mengatakan orang yang telah melahirkannya itu adalah ibunya. Bahkan Ifa lebih menyukai sosok ibu dari teman – temannya. Yang slalu mengikuti kemauan anak-anak mereka. Tapi sekarang, Ifa menyesal. Dan ifa merasa bangga memiliki ibunya. Orang yang slama ini telah mengajarkan arti kesabaran dalam kehidupan.

“assalamualaikum....”

Ifa melihat jam, jarum menunjukkan pukul 02.00 malam.

“ayah baru pulang”

Ifa bergegas menuju pintu luar sambil menyeka air matanya.

“wa’alaikumsalam....”jawab Ifa

“ayah baru pulang? Mau Ifa buatkan minum?”

“boleh, tapi habis itu, kamu tidur ya...besokkan mau berangkat”

“baik yah”

Esoknya, Ifa sengaja bangun pagi – pagi sekali. Ia ingin menyiapkan sarapan untuk ayah dan ibu. Ia ingin memperlihatkan pada ibu kalau ia dewasa. Dan do’a ibu agar ia menjadi anak yang soleha sepertinya diijabah oleh Allah.

Setelah shalat subuh, Ifa pun membenahi pakainnya untuk dimasukkan kedalam ransel. Jam 06.30 ia sudah berangkat dari rumah. Selesai sarapan bersama ayah dan ibu. Ifa pamit, dan satu pesan dari ibu saat itu, “hati-hati ya nak,” dengan senyumannya yang khas.

Dua jam perjalanan terasa sangat lama. Padahal masih tiga jam lagi baru sampai. Tiba-tiba handphone Ifa bergetar. Sms dari ayah, Ifa membuka inbox.

“assalamu’alaikum, nak. Udah dimana?

Kalau bisa pulang sekarang ya, ibumu tadi jatuh dikamar mandi.

Wassalam...”

“astaghfirullah, “ hanya itu kata yang terucap.

Tanpa ba bi bu, Ifa langsung bergegas pulang kerumah. Dua jam kemudian akhirnya Ifa tiba. Setiba dirumah, Ifa melihat banyak orang yang berdatangan kerumahnya. Hatinya galau, yang ada difikirannya hanya ibu.

Ketika masuk, Ifa melihat ayah yang duduk di samping ibu yang sudah terbujur kaku berselimutkan kain. Ternyata, ibu sudah tiada saat Ifa diperjalanan pulang.

Ya Rabbi, kenapa disaat hamba Mu ingin membahagiakan ibu, Engkau malah menjemputnya???

Ifa mendadak pusing, rumahnya seakan dihantam gempa.

Bruuug!!!!

Ambruk, Ifa pingsan.

Ctt: sesuatu akan dinilai berharga, saat ia sudah tiada

Pekanbaru, 20 desember 20010

Senin, 13 Desember 2010

My Diary


Hari ini adalah hari terakhir ku dirumah ini. Rumah yang sudah menampung ku slama ku menimba ilmu disini. Banyak kisah yang sudah ku lalui selama disini. Hari ini, aku harus sudah mengosongkan seluruh isi rumah ini seperti sedia kala. Sejak pagi, aku mulai membenahi. Mengisi kotak – kotak kosong dengan buku-buku yang masih mungkin bisa kubawa pulang. Saat membereskan kertas-kertas yang berserakan. Ada beberapa kartu yang sudah terlihat usang tertutupi oleh debu. Kubuka satu persatu. Ternyata dari sahabat- sahabat ku. Ku baca satu diantaranya.


Dear Ifa

Mungkin selama ini iput banyak sekali berbuat salah, mungkin selama ini ada kata, perbuatan yang sudah membuat ifa marah….iput mohon maaf ya.

Wassalam

Putri


Ku masukkan semua kartu – kartu itu kedalam kotak. Yakh..paling tidak ini akan mengingatkanku pada mereka. Aku terus membereskan kamar. Sampai akhirnya ku temui satu agenda kecil bewarna biru.

‘itu kan diary ku….’

Ku buka lembaran demi lembaran kertas mungil itu. Ada begitu banyak kisah yang ku simpan lewat tulisan ini.


Hmmm, ada kisah pertemanan kami selama di perkuliahan, delapan orang teman. Semua memiliki karakter yang masing- masing berbeda. Ada mimil yang cerewet tapi cerdas, ada rita yang sedikit pemarah tapi pintar, ada silvia yang bijak, ada waddah yang sabar walau sering kami jaili, ada risna yang imut dan lucu, ada tya yang slalu membuat kami terhibur, dan ada diva yang arif.

Mereka semua adalah teman – temanku. Mereka juga yang slalu membantu ku dan mengisi hari- hariku selama aku disini.

Ku buku lembaran diary ku yang ketiga. Ternyata ada kisah lain disaat uk bergaung di suatu kelembagaan. Di kelembagaan ini, aku diajarkan menjadi orang yang bertanggung jawab, sabar, istiaqamah dan banyak lagi pelajaran yang bias ku jadikan pegangan untuk hidup ku kelak.

Awalnya ada rasa terpaksa disaat aku diamanahkan disatu bidang di organisasi tersebut. Ada sedikit rasa tertekan karena aku harus menjadi sosok yang baik. Amanah itu aku jalani dengan setengah hati. Tak ayal, banyak tugas yang terbengkalai. Ditahun kedua, aku diamanahkan dibidang lain, masih diorganisasi yang sama. Tapiada perbedaan yang signifikan yang aku rasakan. Aku seperti menikmati amanah ini. Seakan akan ada rasa rindu saat aku berpisah walaupun kami baru saja usai melakukan kegiatan atau sekadar rapat kecil.


Lembar berikutnya….

Hmmm, ternyata kisah ku saat rihlah (jalan-jalan) besama teman-teman kelembagaan. Rasanya tak bias ku ungkapkan dengan kata-kata. Ada rasa senang saat bersama mereka bisa melihat pesona alam yang begitu indah. Ada rasa haru saat ingat pejuangan mendaki menuju sumber air terjun yang lumayan jauh, begitu menguras tenaga. Walau aku sedang sakit. Kebersamaan dan motivasi mereka akhirnya menyemangati ku hingga akhirnya kami sampai ke tempat tujuan. Ada rasa sedih, mungkin itu perjalanan terakhir kami bersama – sama.


Lembaran brikutnya ku buka satu persatu. Tak terasa hari mulai siang. Diary ini akan ku simpan terus sampai nanti, bisikku. Aku harus segera membenahi rumah ini secepat mungkin.

Yakh… selesai juga akhirnya. Sore ini juga aku akan berangkat meninggalkan rumah ini. Aku akan pulang bersama kenangan indah dan pelajaran berharga yang selama ini aku dapatkan.

Selamat tinggal…….


Pekanbaru, 27 september 2010