Melalui hadits Qudsi tersebut, jelaslah bahwa dengan melakukan amalan-amalan sunah, hidup kita akan penuh dengan keberkahan (berbagai kebaikan dan pertolongan) yang sumbernya dari Allah. Salah satu amalan sunah yang menghasilkan banyak berkah adalah puasa sunah, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Daud, puasa Hari-hari putih, puasa ‘Asyura, puasa Rajab, puasa Sya’ban, puasa Syawal, dan puasa ‘Arafah.
Banyak orang yang merasakan dan membuktikan keajaiban puasa sunah. Mereka melakukannya secara istiqomah dan penuh keikhlasan. Secara tidak sadar, mereka mampu mengubah hidupnya melalui puasa sunah. Ada yang berotak encer, kuliah lancar dan karir lancar setelah melaksanakan puasa sunah secara teratur. Ditambah dengan memperbanyak shalat tahajud.
Selanjutnya ada yang mendapat rezeki melimpah dan karir melesat dikarenakan ia sedang berpuasa sunah. Keluarga sakinah dan do’a diijabah. Bisa sembuh dari penyakit dengan mendawamkan puasa sunah. Ada pula yang mendapat jodoh ketika sedang berpuasa sunah. Dan masih banyak lagi berkah dari puasa sunah tersebut.
Adapun yang dimaksud dengan puasa secara etimologi adalah menahan diri dari suatu perbuatan dan meninggalkannya. Secara terminologi puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkan sejak fajar sampai terbenam matahari dengan niat tertentu dan syarat-syarat tertentu pula. Puasa dilihat dari segi hukumnya, menurut sebagian besar ulama terbagi dua yaitu puasa fardhu dan puasa sunah. Namun, ulama yang lain membaginya menjadi empat macam yakni puasa fardhu, puasa sunah, puasa haram dan puasa makruh.
Rukun puasa ada dua yaitu niat dimalam hari sebelum terbit fajar dan menahan diri dari yang membatalkan puasa.
Adapun syarat sahnya puasa ada empat, yakni islam sepanjang hari,tamyiz atau berakal, suci dari haid dan nifas, dan puasa pada waktunya. Selanjutnya yang membatalkan puasa secara dhahir (jika puasanya termasuk wajib, maka ia harus mengqhadanya dilain waktu) dan yang hanya membatalkan pahala puasa, tidak wajib mengqhadanya, tetapi puasanya tidak sempurna. Adapun yang dapat membatalkan puasa secara dhahir yakni sengaja makan dan minum, bersetubuh di siang hari, sengaja muntah, memakan selain makanan biasa, sengaja mengeluarkan air mani, kedatangan haid dan nifas, niat berbuka puasa, dan murtad (keluar) dari Islam.
Agar puasa kita lebih bermakna hendaklah memperhatikan perbuatan-perbuatan yang sering dicontohkan oleh Rasulullah SAW. dalam hal ini ahli fiqih menyebutnya dengan sunat-sunat puasa. Diantaranya yakni menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan, memperbanyak amal shaleh. Senantiasa kita juga harus memperhatikan adab-adab dalam berpuasa diantaranya memelihara lidah dari perkataan sia-sia, berbohong, mencaci maki, berbicara kotor, menimbulkan permusuhan, dan riya’, memejamkan mata dan menahan pandangannya dari segala bentuk tercela dan dibenci agama, serta memelihara pendengaran dari hal-hal yang dilarang dan dibenci Allah SWT, memelihara seluruh anggota tubuh yang lain dari berbuat dosa, aktivitas yang dibenci Allah SWT, dan dari memakan makanan yang subhat dan haram, tidak makan terlalu kenyang dan berlebihan ketika berbuka puasa, setelah berbuka puasa, hatinya selalu merasa bimbang antara takut dan harap karena ia tahu apakah puasanya sia-sia, ditolak Allah atau diterima Allah.
Dengan mengerjakan puasa sesuai dengan rukun dan sunat-sunatnya, serta disempurnakan dengan memperhatikan adab-adab puasa, seseorang dipastikan akan mendapatkan keutamaan-keutamaan (fadilah) dari puasa yang dilakukan. Diantara fadilah-fadilah puasa yakni puasa sebagai ibadah paling rahasia, puasa sebagai ibadah yang tak terhingga pahalanya, puasa menjadi syafa’at bagi yang mengerjakannya, ibadah paling istimewa dan tidak ada tandingannya, orang yang berpuasa akan memasuki surge melalui pintu khusus, do’a orang yang berpuasa pasti diijabah,orang yang berpuasa akan dijauhkan dari apai neraka, orang yang berpuasa akan diampuni dosa-dosanya, puasa menciptakan dua kebahagiaan bagi yang mengerjakannya, dan puasa melindungi seseorang dari perbuatan dosa.
Selain fadilah-fadilah seperti yang telah disebutkan puasa juga memiliki hikmah, manfaat serta keajaiban bagi yang mengerjakannya. Seperti sebagai berikut yakni puasa menjadikan tubuh sehat, puasa dapat meningkatkan kecerdasan emosional, puasa dapat meningkatkan kecerdasan spiritual, dan puasa dapat meningkatkan kepekaan sosial.
Allah SWT sangat mencintai amalan puasa karena keutamaannya yang luar biasa. Selain puasa wajib, Allah melalui lisan rasulNYA, sangat menganjurkan puasa sunah kepada seluruh umat Islam. Salah satunya keutamaan puasa sunah senin-kamis yakni senin adalah hari diturunkannya Al-Qur’an, senin adalah hari kelahiran Rasulullah SAW, senin adalah hari penetapan Kerasulan Nabi Muhammad SAW, senin dan kamis adalah hari pemeriksaan dan pelaporan amal manusia, serta senin dan kamis adalah hari dibukanya pintu-pintu surga. Dan masih banyak lagi keutamaan puasa-puasa sunah lainnya yang sangat bermanfaat bagi yang mengerjakannya. Wallahu’alam.
Written by nurjamaliah ^_^
Sumber buku berjudul “ dahsyatnya puasa sunah, kunci utama meraih sukses dunia & akhirat”. Ditulis oleh H. Amirulloh Syarbini & Hj. Iis Nur’aeni Afgandi. Diterbitkan oleh Penerbit “Ruang kata imprint kawan pustaka”.
0 komentar:
Posting Komentar